-->

Zika Tidak Menular Melalui Air Liur

Penomena virus Zika masih membuat para hebat kesehatan di seluruh dunia diliputi rasa penasaran untuk meneliti lebih jauh ihwal virus ini. Hasilnya, studi terbaru menyebutkan, virus Zika tidak ditularkan melalui air ludah atau ketika berciuman.

Temuan ini penting mengingat penularan virus Zika dari insan yang satu ke insan yang lain masih banyak yang belum diketahui. Terutama penularan yang terjadi akhir adanya kontak bersahabat antar manusia.

Di Amerika Serikat sendiri, penularan virus Zika yang tanpa sumbangan nyamuk masih belum ditemukan. Meskipun demikian, para hebat tidak menampik adanya cara penularan lain dari virus Zika yang tidak membutuhkan peranan nyamuk.

Sebagaimana diketahui, nyamuk yaitu penular utama virus Zika pada manusia. Setelah seseorang terinfeksi, virus Zika akan tetap berada di dalam darah dan air liur selama beberapa minggu. Virus ini juga bertahan di dalam ASI selama beberapa ahad dan di dalam semen untuk beberapa bulan.

Virus Zika mampu menular melalui kekerabatan suami istri, namun masih tidak terang apakah penularan yang terjadi juga melibatkan air liur.

Sayangnya, studi terakhir ini gres dilakukan pada monyet. Sebagaimana kita ketahui, hasil yang didapat pada studi hewan kadang tidak sama dengan jikalau studi tersebut dilakukan pada manusia.

Menurut seorang penilti yang terlibat dalam studi ini, air liur insan yang sifatnya kental dan pekat kemungkinan menjadi penghambat pergerakan virus Zika dari satu sel ke sel yang lain. Air liur juga bukan merupakan lingkungan yang ideal bagi virus Zika.

Infeksi virus Zika hanya menjadikan gejala ringan pada kebanyakan orang, namun bisul virus ini pada ibu hamil diduga dapat menjadikan terjadinya cacat bawaan berupa mikrosefali pada bayi yang dilahirkan.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

 

Start typing and press Enter to search