Antibiotika memang menjadi salah satu obat yang paling banyak diresepkan di seluruh dunia. Obat ini dianggap sebagai obat ilahi yang mampu untuk menyembuhkan segala jenis penyakit. Bahkan beberapa pasien yang saya temui, selalu minta antibiotika ketika berobat ke dokter.
Tahukah kau bahwa tidak semua penyakit harus menerima antibiotika? Penyakit penyakit non nanah atau penyakit nanah yang disebabkan oleh virus, sama sekali tidak membutuhkan antibiotika. Obat ini hanya mampu diminum untuk penyakit penyakit yang disebabkan oleh basil atau mikroorganisme lain yang sensitif dengan antibiotika.
Sebagaimana diketahui, basil dan virus yakni dua mikroorganisme yang berbeda. Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu sementara virus mikroorganisme aseluler. Artinya, virus tidak memiliki struktur sel dan membutuhkan inang dari makhluk hidup lain supaya mampu bertahan hidup. Dibandingkan dengan bakteri, ukuran virus sangat kecil dan berkembang biak di dalam sel hidup sehingga virus lebih sulit untuk dibasmi.
Dari beda basil dan virus diatas, mampu dilihat bahwa membasmi virus sangat berbeda dengan basil sehingga pengobatannya pun berbeda. Bila basil mampu musnah dengan antibiotika maka hal tersebut tidak berlaku untuk virus.
Sayangnya selama ini, antibiotika kerap diminum ketika gejala penyakit gres muncul sehingga belum diketahui apakah penyebab penyakit tersebut basil atau virus. Bila ternyata penyebabnya yakni virus, maka perlindungan antibiotika akan sia sia saja.
Selain membuang buang uang, minum antibiotika yang tidak sempurna sasaran akan berisiko membentuk jenis basil gres yang kebal terhadap antibiotika. Bakteri jenis gres ini sangat sulit diobati karena tidak mempan dengan antibiotika bahkan yang paling gres sekalipun. Bila ini terjadi, jangan heran kelak akan bermunculan penyakit yang tidak mampu diobati.
Untuk mencegah munculnya bencana alam akhir penggunaan antibiotika yang sembarangan, minumlah antibiotika jikalau memang dibutuhkan. Selalu ikuti perintah dokter ketika diberikan antibiotika dan jangan coba coba mengobati diri sendiri dengan antibiotika tanpa mendapat petunjuk dari dokter.