Sebuah tim jago mengadakan penelitian kekerabatan antara makanan dengan kematian pada lebih dari 135.000 orang dari 18 negara. Dari hasil peneltian ini kemudian ditarik kesimpulan, mereka yang mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi memiliki risiko kematian yang lebih tinggi kalau dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi lemak.
Penelitian yang dipublikasikan dalam The Lancet ini lebih jauh merinci, mereka yang mengonsumsi lemak lebih dari 20% dari total lemak yang dianjurkan, mengalami penurunan risiko kematian hingga 23%, kalau dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lemak lebih rendah dari 20% tadi.
Mengonsumsi makanan berlemak, baik itu lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal/ganda bekerjasama dengan penurunan risiko kematian. Mengonsumsi lemak dalam jumlah tinggi juga memiliki penurunan risiko stroke.
Dalam penelitian ini juga ditemukan, kalau konsumsi karbohidrat dinaikan sebanyak 20% dari yang dianjurkan maka risiko kematian akan meningkat hingga 28%.
Selama ini, teladan makan yang dianjurkan ialah teladan makan rendah lemak jenuh, padahal menurut penelitian terbaru ini, makin rendah konsumsi lemak maka risiko kematian akan makin tinggi.