Sebaliknya risiko diabetes melitus tipe 2 akan menurun kalau konsumsi daging merah dan unggas diganti dengan ikan atau kerang kerangan. Penurunan risiko tersebut mampu mencapai 25%.
Penelitian yang dilakukan oleh para hebat dari Universitas Nasional Singapura ini menggunakan responden sebanyak 45.411 orang sampaumur dengan usia rata rata untuk pria 55,2 tahun dan untuk wanita 57,3 tahun. Konsumsi daging merah, unggas, ikan dan kerang kerangan mereka diikuti selama 10,9 tahun. Dari rentang waktu 10,9 tahun, terdapat 5.207 kasus diabetes melitus tipe 2.
Kesimpulannya, risiko diabetes melitus tipe 2 mengalami penurunan sebanyak 26% pada mereka yang mengganti satu porsi makanan yang mengandung daging merah dengan ikan atau kerang kerangan. Dan terjadi penurunan risiko diabetes melitus tipe 2 sebanyak 22% pada mereka yang mengganti satu pori makanan yang mengandung unggas dengan ikan atau kerang kerangan. Sementara itu, tidak ada perubahan risiko diabetes melitus tipe 2 pada mereka yang mengganti konsumsi daging merahnya dengan unggas.
Penelitian ini kembali menegaskan temuan wacana risiko diabetes melitus pada konsumsi daging merah dan diduga berafiliasi dengan kandungan zat besi heme pada daging merah.
Namun, para hebat mengingatkan, hasil penelitian ini tidak serta merta mengharuskan kita menyingkirkan secara total daging merah dari menu makanan sehari hari, tapi disarankan untuk mengurangi konsumsinya atau menggantikannya dengan ikan.