Gejala kekurangan zat besi memang tidak terlalu khas sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa di dalam tubuhnya telah terjadi kekurangan zat besi. Sebagaimana diketahui, badan membutuhkan zat besi supaya dapat berfungsi secara optimal.
Di dalam tubuh, zat besi diharapkan dalam pembentukan sel darah, baik sel darah merah maupun sel darah putih. Zar besi juga berperanan penting dalam enzim yang bekerja pada sistem kekebalan tubuh. Jadi, jika badan mengalami kekurangan zat besi maka fungsi fungsi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Terdapat dua jenis zat besi yang diharapkan tubuh, yaitu zat besi heme dan non-heme. Para hebat gizi menyarankan untuk mengonsumsi zat besi heme yang berasal dari daging merah, liver, unggas dan ikan alasannya yaitu zat besi heme dari makanan jenis ini akan lebih mudah diserap di dalam usus.
Sedangan zat besi non-heme berasal dari tumbuh tumbuhan menyerupai pisang, walnut, buncis, kacang kacangan, sayuran yang daunnya berwarna hijau. Faktanya, sayuran dan buah ini juga banyak mengandung vitamin C yang membantu perembesan zat besi di dalam usus.
Lalu, apa saja gejala orang yang kekurangan zat besi? Berikut beberapa gejala yang mampu dialami oleh mereka yang kekurangan zat besi:
- Anemia
- Nafas pendek dan kesulitan bernafas
- Kuku yang rapuh
- Kelelahan yang kronis
- Keinginan untuk makan es batu
- Tidak tahan cuaca dingin
- Stamina yang menurun
- Kuku yang berbentuk datar
- Jari jari pucat
- Kulit pucat
- Kurang konsentrasi
- Menurunnya sistem kekebalan tubuh
Nah, jika kau mengalami gejala diatas dan dipastikan menderita kekurangan zat besi maka selain disarankan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, pada kasus kekurangan zat besi yang berat maka diharapkan tambahan perhiasan zat besi.
Berikut kebutuhan zat besi per hari berdasarkan usia:
- Anak anak 7 - 12 bulan: 11 mg/hari
- Anak anak 1 - 3 tahun: 7 mg/hari
- Anak anak 4 -8 tahun: 10 mg/hari
- Anak anak 9 - 13 tahun: 8 mg/hari
- Wanita 14 - 18 tahun: 15 mg/hari
- Wanita 19 - 50 tahun: 18 mg/hari
- Wanita diatas 51 tahun: 8 mg/hari
- Wanita menyusui: 9 - 10 mg/hari
- Pria 14 - 18 tahun: 11 mg/hari
- Pria diatas 19 tahun: 8 mg/hari